Sabtu, 03 Maret 2012

Bahasa Indonesia Akan Menjadi Bahasa Resmi Asean

Jakarta Ketua DPR Marzuki Alie memimpin delegasi Indonesia dalam sidang ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-32 yang dilaksanakan di Kamboja. Dalam pidato resminya, Marzuki mendorong Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi dalam sidang parlemen ASEAN tersebut.

Untuk itu Marzuki akan melakukan segala upaya untuk merubah statuta AIPA. Marzuki menilai bahasa Indonesia, Malaysia, dan Melayu, adalah bahasa yang terbanyak digunakan di kawasan ASEAN.

"Dalam momen yang berharga ini, dalam semangat memperbarui statuta AIPA agar sesuai dengan perkembangan saat ini, kami juga ingin mempromosikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam AIPA. Bahasa Indonesia adalah bahasa modern yang telah melalui beberapa sinkronisasi sejak pertama terkenal sebagai bahasa resmi Republik Indonesia pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling banyak digunakan keenam di dunia setelah Mandarin, Inggris, Hindi, Spanyol dan Arab,"usul Marzuki di depan sidang AIPA ke 32 di Phnom Penh, Kamboja.

Hal ini disampaikan Marzuki dalam siaran pers kepada detikcom, Selasa (20/9/2011).

Indonesia sendiri, menurut Marzuki, sangat menghargai nilai-nilai bahwa demokrasi dibangun berdasarkan kearifan lokal. Sehingga wajar jika Indonesia berpendapat harus ada satu bahasa yang bisa mempersatukan semua warga ASEAN.

"Secara emosional akan lebih mudah menggunakan bahasa Indonesia bagi komunias ASEAN. Selain itu di luar negeri seperti Australlia, Afrika Selatan, dan Arab Saudi pun sudah diberikan pelajaran bahasa Indonesia. Kita juga merupakan salah satu pasar terbesar sehingga wajar kita meminta agar bahwa ini bisa dijadikan bahsa resmi," paparnya.

Namun ide delegasi Indonesia ini direspon negatif oleh delegasi Filipina. Marzuki pun menjelaskan bahwa pada dasarnya Filipina tidak menentang tapi yang diperkarakan masalah biaya tinggi dalam realisasinya.

"Namun kita juga menegaskan bahwa biaya tidak ada artinya dibandingkan nilai kebangsaan apabila hal itu bisa diimplementasikan di AIPA ini. Kita berjuang disini, kalau tidak sukses kita perjuangkan tahun depan pada pelaksanaan AIPA di Indonesia,"tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar