Kamis, 05 Juli 2012

Asal-usul Kenapa Bulan dimulai dari Januari dan diakhiri Desember?

APAKAH kita pernah tahu sejarah munculnya bulan Januari sampai Desember?

Pernah membayangkan, seandainya kerajaan Romawi pada waktu itu tidak membuat bulan-bulan seperti yang kita kenal sekarang, mungkin kita masih kelimpungan kalau bikin janji ngedate.

Oke, coba kita telusuri sejarah bulan itu. Nggak perlu repot-repot mikirnya, buat pengetahuan saja. Jadi kalau ditanya sejarahnya, nggak kaya 'orang linglung' yang celingak-celinguk nggak ngerti apa-apa. Dulu, zaman Romawi kuno, awalnya kalender hanya dibuat dalam hitungan 10 bulan saja.
Alasannya, ketika tiba musim dingin mereka tidak bisa bertani jadi tidak masuk hitungan kalender. Oh ya, zaman itu kalendar dipahat dibatu dan kemudian batu-batu itu akan dikirim ke daerah-daerah jajahan Romawi.

10 bulan itu adalah :
# Martius (31)
# Aprilis (30)
# Maius (31)
# Junius (30)
# Quintilis (31)
# Sextilis (30)
# Septalis (31)
# Octolis (31)
# Novelis (30)
# Decemberis (31)


Dan musim dingin 61 hari sisanya itu tidak dimasukin dalam kalendar.Akhirnya ada 1 orang bernama Numa Numae Pompilus yang mengadakan sedikit reformasi kalenderDia ini adalah orang pertama yang mendirikan Institusi Pontiface (Kepala Agama). Jadi dia butuh kalendar yang bisa dijadikan patokan kapan harus diadakan upacara dan tidak hanya buat bertani.



Setelah dipertimbangkan dia membutuhkan untuk tahu kapan tanggal 2 minggu sebelum musim dingin berarkhir untuk mengadakan upacara ritual menyambut musim semi. Akhirnya ditambahkan 2 bulan yaitu ianuarius dan Februarius. Ianuarius berjumlah 29 hari dan februarius hanya berjumlah 28 hari.
Jadi total hari dalam 1 thn sekarang adalah 355 hari.

* Martius (31 days)
* Aprilis (29 days)
* Maius (31 days)
* Junius (29 days)
* Quintilis (31 days)
* Sextilis (29 days)
* September (29 days)
* October (31 days)
* November (29 days)
* December (29 days)
* Ianuarius (29 days)
* Februarius (28 days)


Sekarang, seperti kita tahu bahwa sistem kalendar dibuat berdasarkan pengamatan manusia terhadap munculnya bulan atau matahari, dalam kasus Romawi dua-duanya dipakai. Romawi mendasarkan perhitungan kalendarnya terhadap perhitungan kalendar Yunani dan Yunani tidak menggunakan matahari dan bulan tetapi berdasarkan kemunculan bintang Sirius.
Sayangnya kemudian rada kacau. Para astronomer yang ditugaskan utnuk memperhatikan gerak matahari, bulan dan konstelasi menjadi tidak sinkron dengan perhitungan kalendar dan perayaan keagamaan menjadi rancu dan tidak tetap setiap tahunnya. Jadi diadakan bulan baru yaitu bulan ke 13 yang disebut Marcedonius yang jumlahnya 27 hari.
Jadi sekarang jumlah hari dalam 1 thn BISA menjadi 378 hari. Jadi setiap 2 thn sekali, bulan ini akan disisipkan dan menyebabkan rata-rata hari dalam 1 tahun adalah 366 hari dan itu sama dengan 1 tahun solar year. Tapi, penyisipan bulan ini adalah menjadi hak Pontifex maximus dan karena sering kali terjadi penyalah gunaan hak-hak ini dalam politik Romawi seperti penambahan bulan MARCEDONIUS ini 2 bahkan 4 kali berturut untuk memperpanjang masa jabatan seorang consul dan kemudian selama 4 tahun berikutnya tidak ada penambahan, maka hal ini sering membuat kacau perhitungan gaji, dan juga masa jabatan seseorang.
Akhirnya pada thn 45 SM, Julius Caesar mereformasi lagi kalendar ini dan menjadi :


- Ianuarius
- Februarius
- Martius
- Aprilis
- Maiusan>
- Iunius
- Quintilis
- Sextilis
- September
- October
- November
- December


Januari dipilih sebagai bulan pertama karena diambil dari nama dewa romawiJanus yaitu dewa penjaga gerbang olympus. So diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru. Dan juga karena 1 januari jatuh pada puncak musim dingin, maka disaat itu biasanya pemilihan consul diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur dan semua senat dapat berkumpul untuk memilih konsul, dan dibulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru.


Julis Caesar

Awalnya bulan juli adalah bulan kelima dalam kalender dan disebut Quintilis, yang berarti yang ke lima. Bulan ini memiliki 30 hari. Ketika terjadi penambahan dua bulan oleh Numa Pompilius dan pergeseran bulan oleh Julius Caesar maka bulan ini menjadi bulan ke tujuh, dan jumlah harinya pun ikut berubah menjadi 31 hari.
Untuk menghormati Julis Caesar, nama bulan ini kemudian diubah menjadi Julius. Julius Caesar sendiri lahir pada tanggal 12.


Oktavianus Augustus


Kaisar Augustus sangat berperan dalam sejarah bulan ini, bangsa Romawi dulu menyebut bulan ini dengan sextilis yang berarti ke enam. Mereka kemudian mengubah namanya menjadi Augustus untuk menghormati pengganti kaisar Julius. Bulan ini dipilih oleh Kaisar Augustus karena dia merasa selalu beruntung dibulan ini (waktu itu Sextilis) Karena ia tidak mau bulannya memiliki jumlah hari yang lebih pendek dari Julius Caesar maka ia “mencuri” satu hari dari bulan Februari dan menyebabkan bulan Agustus berjumlah 31 hari dan Februari berjumlah 28 hari.


But masalah kalendar ini gak berhenti sampai disini. Ternyata 1 tahun itu bukan 366 hari, tetapi 365 1/4 hari dan Julius Caesar memerintahkan untuk menambahkan 1 hari ditahun ke 4. Tetapi tampaknya terjadi kerancuan, misal sekrang thn 2000, thn ke 4 harusnya adalah tahun 2004 tetapi petugas penjaga kalendar waktu itu menghitung 2000 sebagai tahun ke 1 jadi akibatnya dia menambahkan 1 hari pada tahun 2003 dan bukan 2004 dan ini terjadi sejak thn 45 SM.


Sumber : www.rileks.com

Lewat KRI Dewaruci, Indonesia Makin Mendunia!

Kita tentu masih ingat dengan kapal layar KRI Dewaruci yang legendaris dimana telah mengililingi dunia dan mengharumkan nama Indonesia. Kapal layar terbesar milik TNI Angkatan Laut yang berbasis di Surabaya tersebut akan turut mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia di beberapa negara yang disinggahinya.

KRI Dewaruci akan melakukan misi pelayaran yang terakhir dalam "Kartika Jala Krida" (KJK). Muhibah kapal layar KRI Dewaruci direncanakan berangkat dari Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya pada 14 Januari 2012 dan tiba kembali di Surabaya pada 16 Oktober 2012.

Pelayaran kebangsaan kali ini merupakan momentum yang sangat penting dalam sejarah pengabdian KRI Dewaruci, mengingat setelah pelayaran ini kapal legendaris tersebut tidak akan berlayar lagi ke luar negeri karena selanjutnya digantikan oleh kapal baru dengan jenis dan tipe yang sama. KRI Dewaruci akan berlayar mengarungi Samudera Pacific melalui rute Surabaya ke Jayapura kemudian menuju Honolulu Amerika Serikat dan singgah di 21 negara dengan waktu sekitar 276 hari atau 10 bulan perjalanan pulang pergi.

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ade Supandi SE, seperti dilansir Kominfo.jatimprov.go.id, pada Senin (2/1), mengutarakan bahwa KRI Dewaruci akan bergandengan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di beberapa negara yang akan disinggahinya. Potensi KRI Dewaruci untuk mempromosikan pariwisata nasional tidak diragukan lagi, hal itu bisa dilihat dari antusiasme masyarakat internasional yang menyambut setiap kedatangan kapal latih legendaris tersebut untuk menyaksikan pertunjukan seni budaya Indonesia yang ditampilkan awak kapal dan Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL). 

KRI Dewaruci adalah kapal latih taruna (kadet) dari TNI Angkatan Laut yang berpangkalan di Surabaya. Nama kapalnya sendiri diambil dari nama dewa dari kisah pewayangan Jawa, yaitu "Dewa Ruci". Kapal ini bertipe Barquentin dengan panjang total 58,30m, lebar lambung 9,50m, draft 4,50m, dan bobot mati 847 ton. Tiang layar utamanya berjumlah 3 buah dengan nama Bima, Yudhistira dan Arjuna, ditambah 16 buah layar tambahan. Luas total kapalnya adalah 1091 m2. Kecepatan penuh laju kapal ini jika dipadu layar bisa mencapai 17 knot per jam dan dengan mesin disel adalah 11-12 knot per jam.

KRI Dewaruci dibuat tahun 1952 oleh H.C. Stulchen dan Sohn Hamburg, Jerman Barat. Baru diresmikan penyelesaiannya pada 24 Januari 1953. Kapal ini merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pada Juli 1953 kapal ini dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI.

Sejak pertama kali didatangkan ke Indonesia, KRI Dewaruci sering ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari Nusantara dan berbagai belahan dunia dengan tujuan sebagai latihan pelayaran bintang atau disebut “Kartika Jala Krida”. Paling tidak sudah 36 misi pelayaran latih dan navigasi astronomi dilakoni KRI Dewaruci. Pelayaran rutin rutin tersebut diawaki para kadet Akademi Angkatan Laut (AAL). Tujuannya tidak hanya untuk pengenalan matra laut bagi para kadet tetapi juga mengusung misi pengenalan budaya dan pariwisata Indonesia. KRI Dewaruci juga sering mengikuti lomba kapal layar di berbagai tempat di dunia.

Sumber : TKP