Jumat, 30 September 2011

Mereka yang malas bekerja


Semua manusia yang lahir didunia ini tidaklah sempurna, secara fisik ada yang sempurna tapi orang lain tidak ada yang tahu tentang kekurangan orang tersebut. Sering kita jumpai di beberapa tempat bahkan di kota besar seperti jakarta orang memiliki keterbatasan fisik baik yang sudah bawaan lahir maupun memang dibuat-buat. Mereka sudah tidak malu lagi untuk meminta belas kasihan dari para pengguna jalan, padahal secara fisik mereka masih sanggup berpindah-pindah tempat seorang diri tetapi karena mereka pesimis dan merasa tidak sanggup untuk bekerja yang lebih baik dari itu.
Alasan utama yang membuat mereka memilih pekerjaan menjadi pengemis adalah karena penghasilannya yg cukup besar, penghasilan pengemis di jakarta berkisar antara Rp 1,5 jt sampai Rp 3,5 jt  perbulan atau berkisar Rp 40.000 sampai Rp 115.000 per hari. Jumlah pengemis di Jakarta  menurut Dinas Sosial DKI Jakarta, mencapai 17.000 orang yang tersebar di 72 titik, terutama di Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Dengan menggunakan penghasilan minimum, maka diperkirakan jumlah uang yang diberikan kepada pengemis setiap harinya di Jakarta mencapai Rp. 680 juta atau sekitar Rp. 20 milyar per bulan.
Bahkan yang lebih miris lagi adalah ketika akan datangnya hari raya idul fitri, seperti sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari, mereka datang dari berbagai daerah di pulau jawa dengan menaiki truk, dan bahkan ada yang menyewakan bayinya supaya pengguna jalan lebih merasa kasihan ketika melihat bayi yang tidak tahu apa-apa tersebut.
Akhir-akhir ini sedang digencarkan aturan yang melarang pengguna jalan untuk memberi uang kepada pengemis, namun pengemis yang bandel tetap saja melakukan aktivitasnya seperti biasa meskipun telah mengetahui peraturan tersebut. Maklum saja para pengguna jalan masih saja memberi mereka uang, terkadang pengguna jalan pun bingung harus memilih yang mana. Mereka sadar akan peraturan tersebut, dilain sisi mereka pun sifat dermawannya yang mendorong mereka untuk memberi pengemis uang.

0 komentar:

Posting Komentar