Calon gubernur yang akan bertarung pada pemilihan Jakarta mulai menyampaikan visi-misi yang akan ia lakukan apabila terpilih menjadi orang nomor satu di Ibukota.
Joko Widodo misalnya. Jagoan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini mengisyaratkan tidak sukar untuk mengatasi kemacetan yang sudah menjadi momok bagi warga Jakarta.
"Harus ada manajemen fokus, kerja fokus, dan ada tindakan lapangan segera (untuk atasi kemacetan). Karena perencanaan ada semua. Busway ada, train ada, monorail ada, subway, MRT ada semuanya. Tapi (selama ini) tidak segera diputuskan dan didorong segera selesai," ujar cagub yang berpasangan dengan Basuki T. Purnama ini.
Selain itu, masih kata pria yang masih menjabat Walikota Solo ini, dalam mengatasi persoalan kemacetan Jakarta harus melibatkan pemerintah pusat dan kota penyangga Jakarta. Seperti Tangerang, Bogor, Bekasi, Serang.
"Ini perlu dilibatkan dalam sebuah lembaga yang namanya land transportation authority. Harus ada otoritas yang jelas. Karena Jakarta tidak bisa bekerja sendiri. Sehingga nanti keputusannya yang terintegrasi, saling kait mengkait dan diputuskan bersama, tidak diputuskan sendiri," jelasnya.
Untuk menuntaskan pembangunan sarana transportasi yang ada tersebut, Jokowi yang berbicara di Metro TV siang ini (Jumat, 23/3) tampaknya tidak perlu sibuk mencari investor. Karena baginya, dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta cukup besar.
"Dana besar sekali. Di Jakarta ini gede sekali (dananya). Ada (dananya). Satu periode kira-kira Rp150 triliun. Tapi memang harus tadi, manajemen fokus, kerja fokus, dan ada tindakan lapangan segera," tegasnya.
Apakah itu berarti Anda melihat calon gubernur incumbent Fauzi Bowo tidak melakukan itu? "Saya tidak mengatakan yang berkaitan dengan kandidat yang lain," elaknya.
Selasa, 03 April 2012
Tawarkan Konsep Atasi Kemacetan, Jokowi Tak Mau Omongin Kegagalan Fauzi Bowo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar